Sabtu, 09 Agustus 2014

Dosa Waris

Mazmur 51:5
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.

Ayat diatas adalah bagian dari doa pengakuan dosa raja Daud.. Dengan rendah hati pemazmur memohonkan ampun atas dosa dan pelanggarannya dan setelah dengan terus mengaku kedosaannya, ia kembali meminta pembaharuan hati (lihat ayat 9-14). Ia berjanji akan mengajar orang lain, supaya mereka pun menyesal, lalu memuliakan dan memuji Tuhan. Daud sendiri mengakui keberdosaannya sejak dalam rahim ibunya.

Mazmur 51:5
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

Daud mengakui bahwa bahkan sejak bayi dia memiliki kecenderungan bawaan untuk berdosa; dengan kata lain, ia mengambil tanggung jawab penuh atas sifatnya yang berdosa. Setiap orang tercemar sejak lahir dengan suatu kecenderungan untuk mengikuti kesenangan dan keinginan diri sendiri, bahkan jikalau itu menyebabkan sakit atau penderitaan bagi orang lain.

Roma 5:12
Sebap itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Dosa waris sendiri adalah keberdosaan yg diawali kejatuhan manusia pertama dalam dosa. Manusia pertama diciptakan Allah dengan sangat mulianya sampai-sampai disebut "segambar dengan Allah". Artinya adalah manusia diberikan kuasa atas segala ciptaan Allah. Diantara ciptaan lainnya, manusia adalah makhluk yang diberkati dan diberi mandat (lihat Kejadian 1:28) oleh Allah untuk :

- Beranakcucu dan menaklukkan bumi.

- Berkuasa atas segala binatang "Berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Allah menganugerahkan kemuliaan yang besar kepada manusia di antara ciptaan Allah lainnya atau dengan kata lain, manusia adalah makhluk ciptaan yang paling special dimata Allah.

Namun manusia yang adalah makhluk yang paling special di hadapan Allah akhirnya terjerat oleh tipu daya Iblis dan mengalami kejatuhan dalam dosa. Dosa adalah kejahatan dalam segala bentuk-bentuknya yang diakibatkan karena pelanggaran, tidak mentaati hukum, kejahatan, kesalahan , kelaliman, dsb. Perlu di ingat bahwa kejatuhan manusia pertama dalam dosa di luar rencana Allah.. Manusia pertama jatuh kedalam dosa akibat kegagalan dalam mematuhi perintah Allah.. Manusia pertama diperdaya oleh TIPU MUSLIHAT IBLIS untuk mencuri kemuliaan Allah dengan iming-iming kekuasaan (lihat Kejadian 3:1-13). Dengan kata lain bahwa manusia yang diciptakan Allah paling mulia ini telah durhaka terhadap Allah..

Di sini bisa kita bisa melihat bahwa dosa awal itu muncul akibat hawa nafsu dan keinginan untuk memperoleh hak-hak Allah atau keinginan untuk mencuri kemuliaannya Allah. Akibatnya manusia yang sangat mulia di mata Allah akhirnya kehilangan anugerah kemulian yang diberi Allah sebab manusia tidak mematuhi perintah Allah alias durhaka terhadap Allah. Allah sangat marah terhadap perbuatan dosa itu karena dengan melakukan dosa artinya bahwa manusia telah memperkosa kedaulatan Allah dan perintah-Nya dalam hal kekuasaan, kebaikan, hikmat, keadilan, kesetiaan dan kasih karuniaNya. Akibat ketidaktaatannya, berarti manusia telah membuang kekuasaan Allah, meragukan kebaikan hati-Nya, mengingkari hikmah-Nya, menolak keadilan-Nya, memutar balikkan kebenaran-Nya, dan menghinakan kasih karunia-Nya. Pelanggaran manusia ini sungguh telah menyakitkan hati Tuhan dan membangkitkan murka-Nya sehingga manusia kehilangan kemuliaan di hadapan Tuhan dan kemudian diusir dari taman Eden dan dibuang kedunia yang fana bersama dengan kutukan yang diterimanya sebagai hukuman atas perbuatannya..

Kejadian 3:23
Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

Antara Allah dan manusia kini terdapat tembok pemisah yaitu dosa. Akibat dari dosa, manusia yang telah kehilangan kemuliaan di hadapan Allah alias mengalami "kematian rohani", terjebak dalam maut yaitu kebinasaan.

Manusia yang adalah keturunan Adam dan Hawa, otomatis ikut menanggung kutuk akibat dosa tersebut yaitu "kematian rohani" yang menuju pada kebinasaan.. Inilah dosa awal manusia pertama yang yang kemudian menjalar pada keturunannya yang dalam bahasa teologisnya disebut sebagai "dosa waris".

Dosa waris tidak diciptakan Allah karena Alkitab menulis bahwa Adam dan Hawa diciptakan dengan tidak memiliki dosa. Mereka jatuh kedalam dosa akibat hawa nafsu mereka sendiri yang tergoda oleh tipu muslihat Iblis..

Jadi, dosa waris tidak diciptakan untuk ditanggungkan kepada manusia melainkan suatu hukuman akibat pelanggaran yang dibuat manusia pertama. Manusia adalah keturunan Adam dan Hawa dan pastinya tidak luput dari dosa dan pelanggaran terhadap Allah, karena itu semua manusia telah kehilangan kemuliaan dihadapan Allah..

Roma 3:23
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Nah, apakah Yesus yang datang lewat kelahiran-Nya sebagai manusia juga mendapat tanggungan dosa waris?

TIDAK !! Mengapa saya katakan tidak, karena keberadaan Yesus sebagai manusia tidak diakibatkan oleh gen Yusuf melainkan oleh Roh Kudus..

Matius 1:20
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Matius 1:24b-25
Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

Dalam artiannya yaitu kelahiran Yesus tidak dihasilkan oleh pembuahan manusia pada umumnya. Kandungan Maria berasal dari Roh Kudus dan bukan akibat pembuahan manusia. Makanya Yesus tidak membawa dosa waris karena Ia tidak dilahirkan melalui pembuahan manusia (Yusuf) yang notabene adalah keturunan Adam. Memang secara fisik Yesus adalah manusia namun keberadaan-Nya tersebut adalah inkarnasi dari Roh Allah yang kudus. Roh-Nya bukan turunan dari manusia, tapi Roh-Nya adalah turunan dari Allah Bapa sendiri.

Yohanes 3:6
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Translate